Topeng Ireng Magelang
Senin, 08 Desember 2014
0
komentar
Topeng Ireng atau
Dayakan merupakan salah satu kesenian tradisional Magelang berwujud tarian yang
merupakan kolaborasi suku Dayak dan Jawa. Kesenian ini biasa dipentaskan dalam
berbagai acara seperti acara perkawinan, syukuran, maupun perayaan seperti
festival hari jadi kota Magelang. Dalam pementasannya diiringi oleh berbagai
alat musik seperti drum, organ, gending, bedug, gamelan, terbang, bende,
seruling, dan rebana. Kesenian ini
dipentaskan oleh dua puluh orang dalam durasi setengah jam. Dua puluh
orang itu terdiri atas laki-laki dan perempuan yang mengenakan atasan rompi dan
bawahan rok berumbai, selain itu mereka juga mengenakan mahkota bulu di kepala.
Perbedaannya, penari laki-laki memakai kaos dalam hitam pendek sedangkan
perempuan memakai kaos hitam pajang. Dalam sekali pementasan, terdapat lima
belas jurus tarian yang ditampilkan.
Selain itu, dalam setiap pementasan juga terdapat sebuah cerita yang
menyampaikan sebuah pesan bagi para penonton. Cerita yang diusung bergantung
pada tempat dimana Topeng Ireng atau Dayakan ditampilkan. Misalnya dalam acara
festival Magelang, cerita yang diusung adalah cerita tentang Gunung Tidar.
Dalam cerita itu disampaikan pesan agar masyarakat menjaga dan melestarikan
Gunung Tidar yang merupakan salah satu kekayaan alam di wilayah Magelang.
0 komentar:
Posting Komentar