Tari Jaipong

Posted by Tri Wahyuningrum Senin, 08 Desember 2014 0 komentar
Tari Jaipong merupakan perpaduan gerakan ketuk tilu, tari topeng banjet, dan pencak silat (bela diri). Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat.
Kategori menari dalam tari Jaipong antara lain perorangan,pasangan,dan kelompok. Dalam kategori perorangan,penari yang menarikan sebuah tarian ini hanyalah seorang diri,dan untuk kategori pasangan maka tarian akan ditampilkan oleh 2 orang berpasangan baik wanita dan pria atau bahkan wanita dengan wanita dan sebaliknya,jika dalam kategori kelompok maka tarian akan ditampilkan oleh 3 orang penari bahkan lebih. Jumlah ideal dalam tarian yang dibawakan oleh kategori kelompok adalah berjumlah minimal 3 orang dan idealnya 5 orang.
Kostum jaipong dibagi menjadi dua bagian yaitu baju dan bawahan. Baju yang dikenakan biasanya adalah kebaya dari bahan katun dengan warna-warna cerah yang cocok untuk gerakan jaipong yang dinamis dan energik. Sedangkan bawahan, menggunakan kain/jarit batik motif cirebonan. Terkadang juga celana legging dengan paduan jarit. Pada rambut dihias dengan sanggul ukuran sedang.

Tari jaipong termasuk tarian yang berirama cepat dan bersemangat. Tari Jaipong biasanya dilakukan dengan iringan musik dari beragam alat musik seperti gendang, gong, saron, kacapi, yang disebut dengan istilah Degung. Tari Jaipong biasanya dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan dengan durasi pementasan  5-8 menit.

0 komentar:

Posting Komentar